Kamis, 14 Februari 2008

Si Bungsu yang sering bermasalah

Ditulis oleh Melinda


Usia anda sudah mencapai lebih dari 20 tahun, namun tanpa diduga, tahu-tahu ada gigi baru yang tumbuh di belakang. Tidak usah heran. Anda tidak sendirian, banyak orang yang mengalami hal ini. Dalam keadaan normal, gigi geraham ketiga, atau yang sering disebut sebagai gigi bungsu memang baru tumbuh pada usia di atas 17 tahun. Disebut normal, artinya gigi tumbuh pada tempatnya dan dengan arah yang sama seperti gigi-gigi lainnya.

Jenis makanan yang makin lama makin mudah dicerna menyebabkan ukuran rahang manusia makin mengecil bila dibandingkan nenek moyangnya. Pada jaman purba, manusia mengkonsumsi daging mentah tanpa diolah terlebih dahulu, jadi makanan harus dikunyah dalam waktu lama supaya dapat ditelan. Proses pengunyahan yang panjang ini akan memacu pertumbuhan rahang. Makin modern manusia, jenis makananpun semakin mudah dicerna. Saat ini hampir tidak ada orang yang mengunyah makanannya sampai 32 kali seperti yang dinasehatkan orangtua jaman dulu. Tidak heran kalau rahang manusia jaman modernpun makin kecil ukurannya, sementara jumlah gigi tidak berkurang. Akibatnya, tidak cukup ruangan di dalam mulut bagi ketigapuluh dua gigi untuk tumbuh dengan normal.

Akibat yang ditimbulkan

Ruangan yang tidak cukup akan menyulitkan pertumbuhan gigi bungsu. Kalau benih gigi bungsu sudah ada, secara alamiah dia akan berusaha untuk tumbuh terus hingga mencapai kontak dengan gigi antagonisnya. Di sinilah masalah dimulai. Si bungsu tetap nekad memaksakan kehendaknya untuk keluar meskipun tempat tidak ada! Akibatnya tidak hanya akan menimpa gigi di sebelahnya, tapi juga seluruh rongga mulut, bahkan leher, telinga dan bagian kepala lainnya.
Ruangan yang tidak memadai ini akan menyebabkan gigi bungsu mencari tempat yang menurutnya paling pas. Pas bagi si bungsu, belum tentu pas bagi gigi lainnya. Umumnya, posisi yang paling sering diambil oleh si bungsu adalah posisi miring atau bahkan tidur ke arah gigi di depannya. Dengan posisi seperti ini, dia akan terus tumbuh dengan arah yang sama. Selama belum mencapai kontak dengan gigi antagonisnya, dia akan terus tumbuh, apapun yang menghalanginya. Tekanan yang diterima oleh gigi di sebelahnya maupun tulang di sekitarnya akan menyebabkan rasa sakit yang tidak jelas tempatnya atau sakit kepala sebelah (migren). Selain itu, kadang-kadang menimbulkan bunyi berdenging di telinga yang berkepanjangan. Tekanan terus menerus dapat juga menyebabkan "termakannya" struktur gigi di sebelahnya, atau patahnya tulang rahang.


Bila dalam posisi miringnya gigi bungsu berhasil tumbuh menembus gusi, bentuk mahkotanya yang bergerigi menyebabkan terbentuknya daerah retensi makanan yang sulit dibersihkan. Gambar di sebelah ini sangat jelas memperlihatkan celah di antara si bungsu dan gigi di depannya. Akibatnya tentu saja bau mulut, juga pembentukan karies. Bila keadaan ini dibiarkan, lama kelamaan gigi di depannya akan berlubang besar.

Kadang-kadang si bungsu mengambil posisi di luar garis gigitan, misalnya tumbuh terlalu ke arah pipi. Akibatnya pipi bagian dalam akan sering terbentur olehnya dan menjadi luka. Demikian juga kalau tumbuh ke arah lidah, tepi tajam gigi akan melukai lidah.

Mengingat banyaknya akibat yang ditimbulkan oleh pertumbuhan si bungsu, dokter gigi umumnya menganjurkan pengangkatan gigi ini. Begitu si bungsu mulai terlihat tumbuh, sebaiknya segera diperiksa apakah posisi tumbuhnya mengganggu gigi lainnya. Hal ini bisa diketahui melalui pembuatan foto X-ray. Bila miring, sebaiknya segera diangkat tanpa harus menunggu munculnya gejala-gejala seperti di atas. Makin cepat diangkat, makin mudah proses pengangkatan sehingga makin kecil juga resiko yang mengiringinya.
Proses pengangkatan

Umumnya pengangkatan si bungsu dilakukan melalui sebuah operasi kecil yang dapat dilakukan di ruang praktek dokter gigi. Hanya pada kasus-kasus tertentu, misalnya bila si bungsu tertanam sangat dalam di dalam tulang, atau masuk ke dalam ruang sinus, dilakukan di kamar operasi. Bila keempat gigi bungsu (rahang atas dan bawah kiri dan kanan) muncul bersamaan, pengangkatan keempatnya sekaligus di kamar operasi akan memperkecil resiko operasi.


Operasi dimulai dengan menyuntikkan obat bius ke daerah di sekitar si bungsu. Setelah efek pembiusan berjalan, akan dilakukan penyayatan pada gusi di sekitar si bungsu dan dilanjutkan dengan pengambilan jaringan tulang di sekitar si bungsu. Hal ini dilakukan untuk membuang penghalang di sekitar si bungsu sehingga trauma fisik selama pencabutan tidak terlalu besar. 

Bila si bungsu telah berhasil dikeluarkan, gusi yang terbuka akan dikembalikan ke posisi semula dan dijahit. Penjahitan ini tidak bertujuan untuk menutup lubang bekas gigi, tapi mengembalikan posisi gusi ke tempat semula. Lubang bekas gigi dibiarkan tetap terbuka agar penyembuhan berlangsung alamiah, dari bagian dalam ke arah luar. Dalam beberapa hari, gusi yang dipotong saat operasi akan menyatu kembali.

Akibat yang biasa muncul setelah operasi pengangkatan si bungsu ini adalah rasa sakit, bengkak, kesulitan membuka mulut hingga 2-3 hari, rasa linu pada gigi di depan gigi bungsu. Inisemua adalah hal normal. Kejadian-kejadian di luar itu bisa saja terjadi, misalnya perdarahan yang terus menerus, rasa kebas yang tidak hilang atau luka yang tidak bisa menutup. Tapi hal-hal tersebut jarang muncul dan biasanya ada kondisi individual yang menyebabkan hal-hal luar biasa ini terjadi.


Sebagian besar pencabutan gigi tidak menimbulkan masalah berarti bila semua larangan dihindari dan tidak memerlukan penanganan khusus oleh dokter gigi sesudahnya. 


Silakan baca dulu sebelum bertanya di kolom komentar. Ada banyak pembaca lain yang mengalami masalah yang mirip denganmu dan sudah saya jawab pertanyaannya. Demi efisiensi tenaga dan waktu, pertanyaan-pertanyaan dengan masalah yang mirip tidak akan saya jawab lagi.


Kalau tulisan ini dan komentar-komentar di bawah ini belum menjawab pertanyaan Anda, masih ada Beberapa tulisan lain di warung ini yang berhubungan dengan pencabutan :  
Perdarahan setelah pencabutan gigi
Masalah yang kadang-kadang muncul setelah pencabutan gigPenyembuhan luka bekas pencabutan gigi  
Setelah pencabutan gigi

22 komentar:

  1. Dulu waktu awal2 kuliah, gigi bungsu saya mau tumbuh, lalu sakitnya hilang dengan sendirinya. Sekarang sakit lagi, lokasinya persis sama ditempat gigi bungsu mau tumbuh. Saya pernah dengar, lebih baik gigi dicabut untuk memberi ruang gigi bungsu tumbuh, tp saya tidak berani, apa ini bisa merubah susunan gigi yang sudah ada?Misal, menjadi miring.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuli, sepertinya gigi bungsumu itu sampai sekarang masih "mau" tumbuh dan belum tumbuh juga ya. Tentang gigi yang dicabut untuk memberi ruang gigi bungsu tumbuh, apakah yang dimaksud gigi di depannya? Kalau ini yang dimaksud, memang ada beberapa dokter gigi yang berpendapat demikian,dengan pertimbangan pencabutan gigi ini lebih mudah dan lebih kecil resikonya.

      Kalau arah tumbuh gigi bungsu miring, memang bisa saja gigi bungsu ini nantinya akan mengisi ruangan bekas gigi yang dicabut. Namun ini membuat susunan gigi berubah, tidak hanya gigi di rahang tempat gigi bungsu berada tetapi juga rahang antagonisnya. Juga akan mengubah hubungan kontak rahang atas dan bawah yang berakibat pada hubungan persendian rahang bawah dan atas.

      Terlebih lagi bila posisi gigi bungsu horizontal / tidur, gigi bungsu sama sekali tidak akan menempati ruang bekas pencabutan gigi di depannya. Terlalu besar pengorbanan yang diberikan oleh gigi tersebut, apalagi kalau gigi tersebut tidak ada lubang sama sekali.

      Karena masalah ada pada gigi bungsu, yang harus ditangani tentu gigi bungsu.

      Hapus
  2. kenapa lidah masih saja tetap berasa ba'al /kebas sehabis melakukan operasi kecil pencabutan gigi bungsu ?? sudah berjalan % hari , tapi kok lidah saya masih tetap kebas ? apakah ini bermasalah nantinya ? Bagaimana cara mengatasinya ?
    Terimakasih dok..artikel anda sangat bermanfaat !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru sempat menanggapi. Mudah-mudahan kebasnya sudah hilang ya.
      Salah satu komplikasi operasi pencabutan gigi bungsu adalah rasa kebas atau kesemutan. Hal ini disebabkan karena cedera syaraf sensorik rahang bawah. Cedera dapat terjadi karena posisi gigi yang berdekatan atau bahkan menempel pada syaraf tersebut, sehingga pada saat gigi dicabut menyebabkan syaraf ini tersentuh atau mungkin putus. Bila hanya cedera, rasa kebas akan hilang sendiri. Bila putus, rasa kebas ini akan menetap. Ini adalah komplikasi yang tidak bisa dihindari. Namun ini tidak perlu dikuatirkan, karena tidak berbahaya.

      Hapus
  3. dok,saya mau menjalankan operasi gigi bungsu,kebetulan letaknya tidur,saya takut karena saya sekarang ini pake behel/kawat gigi trus nantinya apa ada efek sampingnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iqlima, operasi pengangkatan gigi bungsu dilakukan dengan cara membuka gusi dan mengambil tulang yang menutupi gigi. Tindakan-tindakan ini akan menyebabkan efek samping pada orang-orang tertentu berupa rasa sakit, tidak bisa membuka mulut, pembengkakan, perdarahan dan lain-lain. Gejala ini bisa muncul, bisa tidak, bisa muncul sebagian, bisa muncul semuanya. Jadi tidak bisa diprediksi, tapi mungkin saja muncul. Efek terhadap kawat gigi, mungkin bracket terlepas, tapi dapat dipasang lagi.

      Hapus
  4. Dok kira2 apakah ada efek sampingnya jika ibu yang masih menyusui melakukan tindakan cabut gigi geraham bungsu ini?,sya khawatir akan air asi yang dihasilkan nantinya krn pasti stlh tindakan pasti perlu konsumsi obat2an kan dok?
    Trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pencabutan gigi sendiri memang tidak berpengaruh pada ASI, tetapi obat yang diminum setelahnya bisa mempengaruhi kandungan ASI. Benar, kemungkinan besar diperlukan obat-obatan setelah pencabutan gigi bungsu, kecuali pencabutan dapat dilakukan tanpa komplikasi. Kalau belum muncul masalah, pencabutan bisa ditunda dulu sampai masa pemberian ASI selesai.

      Hapus
  5. Dok,umur saya 21 thn,dan saya mengalami persis seperti yg anda jelaskan.bagaimana jika gigi bungsu saya tdk di cabut???apakah ada efek yg berbahaya???
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akibat bila gigi bungsu tidak dicabut sudah disebutkan di atas. Akibat-akibat tersebut cukup berbahaya, apalagi kalau dibiarkan terus menerus terjadi dan berakumulasi.

      Hapus
  6. Info yg sangat membantu sy, Dok ... terimakasih
    Mohon infonya, apakah berbahaya klo cabut gigi bungsu (posisi tidur), dengan kondisi sy yg darah rendah (90/70)?
    Tks atas penejalasan yg akan diberikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tekanan darah rendah tidak disertai rasa pusing, melayang, mata tiba-tiba gelap sebetulnya tidak masalah. Yang penting kondisi fisik baik dan perut tidak kosong. Kalau merasa ragu, sebaiknya tindakan dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan gawat darurat.

      Hapus
  7. permisi mau tanya dok, gigi bungsu saya yg sebelah kanan sudah tumbuh dan sudah diangkat tahun lalu. alasan saya angkat waktu itu, karena menabrak gigi depannya (benar2 terlihat jelas pada gigi taring depan yg makin bergeser maju) kata dokter, karena gigi taring hanya punya 1 akar jd mudah tergeser ya? padahal posisinya jauh dari si bungsu. lalu yg saya heran, bbrp bulan setelah diangkat, saya masih merasa gigi taring dan gigi seri samping-sampingnya itu masih bergeser. mungkinkah hal itu terjadi dok? padahal sudah tidak ada gigi bungsu/gigi baru lainnya. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Taring bisa bergesar karena dorongan gigi bungsu, tapi pasti ada pergeseran gigi-gigi di antaranya juga. Kalau sekarang taring masih bergesar, mungkin ada ruang yang tersedia bagi taring untuk bergeser atau ada gaya yang memberi dorongan kepada taring. Atau hal lain. Untuk mengetahuinya, perlu pemeriksaan langsung. Tidak bisa hany dengan tanya jawab di warung virtual ini.

      Hapus
  8. Dokter hari kamis kemarin saya cabut jahitan, tapi rasanya masih cenut2 sampe skrg. Dan sepertinya saya ngerasa didaging pipi dalam atau daerah gigi yang dicabut agak bengkak/benjol. Hal tersebut normal tidak ya? Dan waktu saya buat makan juga masih belum kuat untuk mengunyah. Kenapa ya dokter?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf Yessy, saya baru sempat buka blog setelah cuti 2 minggu. Saya harap rasa skit bekas pencabutan sudah berkurang banyak saat ini. Memang rasa sakit bekas operasi gigi bungsu seringkali berkepanjangan karena banyak faktor penyebab. Mulai dari trauma pada jaringan di sekitar gugi pada saat pencabutan, infeksi yang pernah terjadi sebelum gigi dicabut, hingga teriritasinya syaraf sensorik yang berdekatan lokasinya dengan gigi yang dicabut. Dan masih banyak hal lainnya. Biasanya dengan pengobatn setelah operasi dan seiring berjalannya waktu, sakit akan berangsur sembuh.

      Mengenai membengkaknya pipi bagian dalam, kemungkinan ďisebabkan retensi cairan saja dan akan hilang sendiri.

      Sedangkan belum kuatnya rahang untuk mengunyah, hal ini disebabkan melemahnya otot2 di sekitar lokasi pencabutan. Perlu banyak dilatih untuk memulihkannya.

      Hapus
  9. Dok saya mau tanya.
    4 hari lalu 2 gigi saya dicabut, namun smpai sekarang masih terasa nyeri, dan ada sesuatu berwarna hitam dan putih di lubang gigu yang dicabut dok, apakah berbahaya? Dan saya harus bagaimana agar tidak terasa nyeri dok?
    Terimakasih dok..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benda hitam dalam lubang bekas gigi yang dicabut kemungkinan adalah beku darah. Ini tidak berbahaya, karena merupakan bagian dari proses penyembuhan luka. Bagian yang putih, ada beberapa kemungkinan : serpihan tulang, jaringan gusi yang mati, sisa makanan dan hal lainnya. Semuanya adalah benda asing yang mengganggu proses penyembuhan, seperti menimbulkan rasa sakit. Kadang bisa lepas sendiri / tertelan karena proses pengunyahan. Kalau tidak lepas, sebaiknya kembali ke dokter gigi yang melakukan pencabutan untuk diangkat dan diberikan pengobatan seperlunya.

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gigi yang sedang dalam proses pertumbuhan, seringkali memang menyebabkan pembengkakan gusi. Hal ini normal. Tapi yang menyebabkan pertumbuhan ke arah pipi bukan pembengkakannya. Ini bisa dianggap normal, karena tidak sakit. Bisa berkembang menjadi tidak normal kalau menyebabkan rasa sakit atau gejala lain yang mengganggu. Selama belum mengganggu, boleh dibiarkan saja asal dijaga kebersihannya secara rutin.

      Hapus
  11. Dok tadi pagi saya dicabut gigi geraham sy 2biji dan perlu tindakan dijahit, kalau melepas benang jahitan apakah perlu dibius lokal lagi..? Terimakasih

    BalasHapus

Bersabarlah. Pertanyaanmu tidak akan muncul sekarang. Tidak perlu mengetik ulang pertanyaanmu. Kalau saya tidak sibuk, dalam beberapa jam pertanyaanmu berikut jawabannya akan muncul. Kalau saya sibuk atau cuti, mungkin perlu waktu sekitar 7 hingga 10 hari. Silakan beri tanda centang di kotak di depan "Beri tahu saya". Kalau IDmu jelas, akan ada email notifikasi saat komentarmu dan jawaban saya muncul.